MAU NIKAH - Uang Panaik Bukan Sekedar Belanja - Perencanaan Hidupmu Seperti Apa ? - Nasehat Pernikahan
MAU NIKAH ? Perencanaan Hidupmu Seperti Apa ?
by : Rukmanasari
Jika belum mampu menikah : Berpuasalah
menahan nafsu
menahan poya poya
menahan marah
RAJIN IBADAH
Prolog :
Besaran nilai uang panaik jangan dijadikan kesombongan, tetapi rendahnya nilai uang panaik akan di cerita di tetangga sekitar.
Buka Gambar Teks lebih Jelas
duniaketik.com - Nasehat pernikahan adalah suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan jika hendak menikah, menikahkan anak atau dinikahkah, terpaksaa menikah juga harus di suntik dengan nasehat perkawinan/pernikahan.
Dalam prakteknya, banyak orang tua saat sekarang yang masih kental untuk menyampaikan perihal perihal penting kepada sang anak jika hendak menikahkannya. Termasuk adab adab saat hendak besentuhan, sementara bersentuhan, atau pun setelah bersentuhan dengan istri.
Akan tetapi, tidak sedikit juga orang tua yang tidak ingin pusing dan hanya mengabaikan adab adab tersebut. Meski tidak dijelaskan secara rinci dalam agama, seperti makna hadis :
Pergaulilah/perlakukanlah istri mu dengan cara yang baik ".
Cara yang baik disini bisa dipahami dengan adab adab, atau tingkah laku yang sopan saat bersentuhan dengan istri. Yang pada intinya adalah adab-adab bersentuhan dengan istri yang di nasehat kan dari para orang tua dan leluhur adalah sebuah adab kesopanan bersama antara laki laki dan perempuan.
perihal di atas adalah sebuah dasar saja saat hendak menikah. Namun pada intinya adalah usaha kemampuan seorang suami atau istri untuk mempertahankan pernikahan hingga akhir hayat. Karena perceraian merupakan tindakan yang sangat di benci oleh Allah.
Dalam mempertahankan rumah tangga sepertinya membutuhkan segala hal yang di miliki seseorang demi awetnya hubungan suami istri. Mulai dari kasih sayang, harta, kesopanan, komunikasi, dan masih banyak lagi.
Satu hal yang perlu di pertimbangkan adalah, dalam rumah tangga nantinya akan hidup tinggal bersama orang tua atau mertua dalam satu atap.
Pastinya akan ada banyak versi, ada yang bilang bahwa bila hidup bersama orang tua maka akan ada yang bantu-bantu di rumah. Perspektif ini mungkin berlaku bagi suami atau istri yang masing masing ada pekerjaannya, sibuk dan kurang waktu untuk di rumah, bahkan jaga anak. Nah, kehadiran orang tua mampu menjadi alternatif pilihan keluarga dalam mengurus sebagian urusan rumah tangga. Yang jelasnya orang tua bukanlah sebagai pembantu rumah tangga.
Tetapi memang, ada banyak hal yang bisa di urus oleh orang tua yang tidak bisa di urus oleh suami atau istri. Akan tetapi, jangan heran juga bila beberapa urusan dalam rumah tangga, orang tua juga akan ikut campur. Termasuk menilai baik-buruknya menantunya dalam memperlakukan anaknya.
Sebaliknya, banyak juga orang yang setelah menikah lebih memilih berpisah atap dari orang tua ataupun mertuanya. Ceritanya mungkin tidak ingin melibatkan orangtua atau mertua dalam urusan rumah tangganya bersama anak istrinya nanti.
Dalam rumah tangga, tidak selamanya uang adalah segalanya dalam membahagiakan satu sama lain. Faktanya, banyak juga orang kaya serba ada namun tetap juga bercerai. Padahal dia punya banyak uang untuk membeli segala yang diinginkan. Akan tetapi, dengan uang segala sesuatunya menjadi lebih mudah.
INFO SEKILAS UANG BELANJA - UANG PANAIK
Melalui tulisan ini : turut ingin menyampaikan bahwa dari sekian variatifnya uang belanja saat menikah membuat gadung kepada para pemuda jomblo lajang. Kenapa ? Bila ada dasar terlalu tinggi maka mengumpulkannya agak sedikit ribet bagi laki laki.
Terkait mahar, memang tidak terlalu ditekankan dalam agama, bahkan Nabi meski hanya hafalan beberapa surat dari alQuran. Tapi, pesta nikah saat ini, bukan mahar jadi buah bibir tapi uang belanja karena menghadirkan banyak tamu undangan, dan salah satu biaya mahalnya adalah konsumsi tamu
Apalah kata dunia, bila tamu keluarga dari jauh lantas tidak di hidangkan makanan apalagi minum.
Judul menekankan "Uang Panaik bukan sekedar uang belanja" sepertinya iya, karena bila ada tamu pesta dan tidak ada penjamuan makan maka malunya pasti luar biasa. Jadi uang belanja ini sebenarnya adalah perasaan keluarga, perasaan 2 keluarga besar.
Besaran nilai uang panaik jangan dijadikan kesombongan, tetapi rendahnya nilai uang panaik akan di cerita di tetangga sekitar.
Banyak atau sedikitnya uang panaik, tetap berkaitan dengan perasaan keluarga. Hanya saja, perlu juga dipahami bahwa standarisasi dalam zonasi bisa juga jadi patokan untuk menjaga perasaan keluarga, dan tergantung juga situasi dan kondisi, dan yang paling menentukan adalah kesepakatan antara 2 pihak keluarga pengantin setelah di musyawarahkan ( mappettu ada ).
Ada 3 nasihat pernikahan yang Rasulullah Saw sampaikan kepada putri tercintanya yakni Sitti Fatimah sebelum melaksanakan pernikahan dengan Ali ibn Abi Thalib yakni:
- nasihat pertama :
Pernikahan adalah kuasa Allah. Segala yang ada di langit dan di bumi adalah dalam kekuasaan dan ketetapan Allah termasuk pernikahan. Dalam hal ini, Allah menetapkan sistem yang mana bila ditaati akan membuat pernikahan menjadi langgeng, awet, sakinah, mawadddah, warahmah (samara).
- nasihat kedua :
Pernikahan sebagai sarana mendapatkan keturunan. Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu tujuan pernikahan adalah memiliki keturunan. Namun perlu digarisbawahi bahwa keturunan/anak adalah ketetapan dan kekuasaan Allah SWT dan tidak semua orang diberi keberuntungan dan anugerah yang sama. Masyarakat selalu menyalahkan kaum wanita apabila tidak memiliki keturunan padahal tidak semua laki-laki subur dan tidak semua wanita tidak subur. Sebelum menikah, hendaknya buat komitmen bersama calon pasangan mengenai keturunan agar pernikahan lebih harmonis. Akan tetapi, banyak pula yang sudah memiliki banyak anak tetap saja cerai karena kurang ilmu pengetahuan tentang hak dan kewajiban suami-istri. Urusan anak dan rumah diserahkan sepenuhnya kepada istri. Hal ini banyak menyebabkan retaknya sebuah rumah tangga. Istri yang kecapean akan sangat gampang emosional dan apabila suami tidak peka dan cepat cuek maka pelampiasan istri adalah anak. Maka tak heran, banyak anak-anak yang memiliki luka lahir-bathin disebabkan oleh orang terdekatnya terutama kedua orang tuanya. Padahal apabila istri bahagia makan anak-anak pun akan tumbuh ceria.
- nasihat ketiga:
Pernikahan sarana memperat tali kekerabatan. Salah satu rukun nikah yakni adanya wali bagi perempuan. Hal ini mengisyaratkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang 2 orang tapi 2 keluarga besar. Biasanya setelah pernikahan hubungan kedua keluarga semakin erat. Akan tetapi, keluarga tidak boleh terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga anaknya kecuali diminta.
Mengenai pernikahan yang terjadi di kalangan masyarakat...untungnya selalu dinikmati kaum laki-laki dan ruginya bagian kaum perempuan. Kebanyakan laki-laki mulai kehilangan minat, ketertarikan terhadap pasangannya. Makin lama makin berkurang apalagi kalau istrinya tidak pandai merawat diri. Suami mulai jelalatan di luar. Semua wanita terlihat cantik lalu mulailah dia membandingkan dengan istrinya yang kucel di rumah. Padahal tidak ada istri yang ingin kucel. Semua wanita ingin terlihat cantik terutama di mata pasangannya. Akan tetapi, ketidakmampuan membeli peralatan makeup, kesibukan mengurus anak, suami dan rumah membuat istri melupakan dirinya. Istri selalu mengutamakan kepentingan keluarga. Lebih mengutamakan membeli kebutuhan dapur daripada kebutuhannya. Selain itu, tidak semua wanita pandai berdandan. Wanita yang belum menikah dan belum punya anak...memiliki waktu yang cukup untuk berhias diri dibanding wanita yang memiliki suami dan anak apalagi kalau anak-anaknya masih kecil...butuh perhatian ekstra dari orang tua nya terutama ibu. Apabila pasangan tidak saling mendukung maka akan terjadi ketimpangan dan keretakan yang makin lama makin besar dan bila dibiarkan akan menjadi masalah besar yang dapat memicu perceraian.
Warning: Salah memilih pasangan akan menyesal seumur hidup
Comments
Post a Comment